Love Archery #Part1
Love Archery Part 1
Panahan (Inggris:Archery)
adalah suatu kegiatan menggunakan busur panah untuk menembakkan anak panah.
Bukti-bukti menunjukkan bahwa sejarah panahan telah dimulai sejak 5.000 tahun
yang lalu yang awalnya digunakan untuk berburu dan kemudian berkembang sebagai senjata
dalam pertempuran dan kemudian sebagai olahraga ketepatan. Seseorang yang gemar
atau merupakan ahli dalam memanah disebut juga sebagai pemanah.
Atlet panahan Indonesia yang pernah meraih perak
di Olimpiade adalah Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani
di bawah bimbingan atlet panahan senior Donald Pandiangan.
Bahkan sudah dibuatkan film layar
lebarnya dengan judul 3 Srikandi. (Sudah nonton belum?)
Dan belakangan ini memang olahraga panahan sedang booming di Indonesia. Dimana pada Olimpiade Rio 2016 yang lalu Pemanah Indonesia berhasil mengalahkan Juara Dunia yaitu Riau Ega Agatha Salsabila mengalahkan juara dunia asal Korea Selatan, Kim Woo-jin.
Baik kita lanjut lagi ke pembahasannya:
Terdapat 3 divisi panahan yang diperlombakan di Indonesia yaitu
1. Divisi Standard Bow
Standard bow disebut juga denan busur standar (nasional). Untuk divisi ini hanya diperlombakan untuk di Indonesia, dan jarak yang diperlombakan 50 meter, 40 meter, 30 meter. Pemula disarankan memakai yang ini. Karena lebih ringan dibanding Recurve dan Compound. Dan juga agar lebih menguasai tekniknya terlebih dahulu.
2. Divisi Recurve bow
Recurve bow merupakan jenis busur yang digunakan sebagai standar bagi kompetisi internasional. Recurve bow memiliki ciri khas berupa bagian limb yang melengkung menjauhi pemanah. Bentuk busur seperti ini memungkinkan busur tersebut menyimpan energi yang sama dengan busur berbentuk lurus dengan panjang busur yang lebih pendek. Jarak yang biasanya diperlombakan yaitu 70 meter
3. Divisi Compound Bow
Compund Bow merupakan busur yang memiliki sistem penembakan yang unik. Dibandingkan dengan straight bow dan recurve bow yang hanya mengandalkan string untuk melakukan penembakan, compound bow memiliki mekanisme katrol dalam melakukan penembakan. Mekanisme ini membuat compound bow memiliki karakteristik yang unik saat drawing yaitu “berat di awal, ringan di akhir”. Karakteristik tersebut disebut “let off”. Selain itu limb pada busur ini juga lebih kaku dibanding dengan recurve bow dan straight bow sehingga busur ini dapat menyimpan dan menyalurkan energi secara lebih efisien. Jarak yang biasanya diperlombakan yaitu 50 meter
Sekian dulu untuk artikel kali ini, nantikan artikel ARCHERY PART SELANJUTNYA ya guysss !!!
Untuk Archers "Semangat Latihannya"
Do what you Love and Love what you Do!!!
Buatlah
masa mudamu produktif, dengan mencoba hal positif untuk hasil yang positif dan
jadi orang yang positif.
Comments
Post a Comment